Anies Tidak Mengerti Realita!


Berbagi Cerita - Baru-baru ini Anies Baswedan menyebut bahwa dukungan terhadap dirinya kalah di media sosial karena tidak pakai buzzer. Sementara di satu sisi dia menuding Ahok memakai buzzer. Tudingan satu sisi yang tidak melihat dan paham realita.

Dikutip dari Berbagi Cerita, Anies menuturkan tanggapannya terkait begitu populernya Ahok di dunia maya. Berikut isi berita yang dikutip terkait tanggapan Anies ini.

Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menilai bahwa dirinya dan pasangannya Sandiaga Uno, unggul dalam hal kesan positif di media sosial dibandingkan calon petahana Ahok–Djarot.

“Penilaian lembaga-lembaga assesment di media sosial kita (Anies-Sandi) selalu tertinggi dalam kualitas dan kesan positif,” ujar Anies saat melakukan sosialisasi kampanye di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/17).

Menurut Anies calon petahana Ahok–Djarot menang secara jumlah karena memakai buzzer media sosial yang banyak. Sedangkan pihak Anies-Sandi memilih tidak menggunakan banyak buzzer karena lebih mengutamakan bantuan dari para relawan.

“Kami enggak pake buzzer, kami enggak bayar buzzer karena semua relawan,” kata Anies.
Selain itu Anies juga berkaca dari Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, di mana pasangan Anies-Sandi selisih tiga persen dari pasangan Ahok–Djarot.

Dengan begitu, Anies yakin dengan bermodalkan kesan baik di media sosial ia akan memenangkan putaran kedua mendatang.

“Dari pengamatan kita kemarin (putaran pertama), alhamdulillah kita cukup baik (dengan selisih kekalahan tiga persen) dan Insya Allah kedepan (di putaran dua) akan baik juga,” ujar Anies.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan kegiatan kampanye Pilkada DKI putaran dua pada 7 Maret-15 April 2017 dan pemungutan suara pada 19 April 2017.

Tudingan Anies ini sama sekali tidak memahami realita yang terjadi. Kita coba flashback ke belakang. Sebelum gelaran Pilkada dimulai, Ahok sudah sangat populer dan memiliki kesan yang positif di media sosial. Kenapa dia begitu populer? Perlu kita telusuri alasannya.

Ahok adalah stu-satunya pejabat di Indonesia yang membuat transparansi tingkat dewa. Bagaimana tidak, rapat-rapat yang dia pimpin selalu dibuka buat publik dan diupload ke youtube sehingga masyarakat Indonesia bisa melihat dan menyaksikan. Bahkan pembahasan anggaran yang selama ini sering ditutup-tutupi karena dianggap tabuh dan dimonopoli oleh mereka yang berkuasa, justru dibuka Ahok buat publik.

Sontak ini menjadi tontonan menarik buat publik. Masyarakat pun menjadi belajar dan bisa menilai dan menimbang-nimbang bagaimana seharusnya kebijakan publik itu dihadirkan buat masyarakat. Bahkan aksi konyol dan luapan emosi Ahok akibat melihat kinerja anak buahnya yang tidak sesuai harapannya jadi tontonan publik. Meski ini banyak dikritik.

Masyarakat yang selama ini geram dengan ketidakpuasan pelayanan publik justru mendapatkan angin lewat cara ini. Kritikan masyarakat selama ini akhirnya terbayarkan dengan cara seperti ini.

Di saat bersamaan, ketika tranparansi ini dibuka ke publik, Ahok pun mendapatkan keuntungan secara tidak sadar. Masyarakat jadi tahu kualitas Ahok dan komitmen Ahok dalam membangun Jakarta. Ide-ide dan gagasan Ahok yang keluar menjadi bahan diskusi masyarakat. Lewat tranparansi yang dibuka Ahok ke media sosial, banyak orang semakin simpati dan empati melihat Ahok. Orang yang empati akhirnya membantu Ahok dengan sangat masifnya di media sosial ketika musuh-musuh Ahok menyerangnya. Mungkin masih segar di ingatan kita serangan kepada Ahok soal anggaran siluman, kasus UPS, hak angket DPRD DKI, kasus sumber waras, bahkan demo besar-besaran yang diklaim mencapai 7 Juta orang dan masih banyak yang lain.

Tanpa disadari masyarakat dari seluruh nusantara yang melihat kualitas Ahok, akhirnya membantu Ahok dengan sangat gencarnya di media sosial. Sebuah dukungan alami dari masyarakat lewat dunia maya saat mereka melihat Ahok dianiaya.

Sementara saat kita bandingkan dengan Anies yang juga pernah menjadi pejabat teras di Indonesia, justru tidak kelihatan tontonan menarik dari kinerjanya. Menjadi seorang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah jabatan yang strategis di Indonesia dan sudah pernah dia rasakan. Tetapi karya apa yang pernah dia berikan? Mungkin ada prestasi dia dalam memimpin Kementerian tersebut. Tetapi dalam hal transparansi, apa yang pernah dia berikan? Tidak ada ditemukan di dunia maya.

Justru hal miris malah terjadi ketika terjadi salah penganggaran di Kementerian yang dia pimpin sebesar 23,3 triliun rupiah. Meski belum sempat disalahgunakan, tetapi potensial dan hampir saja raup.

Publik juga tidak pernah menyaksikan kerjanya Anies saat memimpin rapat di kementerian yang dipimpin ketika menjabat. Sehingga kita sulit yakin menilai kualitas dalam memimpin birokrasi. Kita hanya lihat catatan CV dan mengenal dia sebagai citra orang baik. Sulit menemukan tranparansi yang pernah dia lakukan untuk kita bisa disaksikan.

Sebenarnya di luar itu masih ada faktor yang lain. Akan tetapi fakta-fakta di atas memberi satu sudut pandang bahwa secara track record mereka sudah berbeda. Orang sudah sangat tahu banyak tentang Ahok akibat kinerja dan aksi tranparansi yang dia pertontonkan. Sehingga di dunia maya sangat banyak bahan yang bisa diulas hasil kinerja Ahok. Tak habis-habisnya kita dapat mengulas tentang Ahok. Sementara Anies kita tidak tahu banyak sehingga wajar bila tidak banyak hal yang bisa diulas secara mendalam jika dibandingkan dengan Ahok. Atau mungkin karya Anies hanya dalam imajinasi kita sebelumnya.

Dengan kondisi tersebut, adalah mencari-cari alasan menyatakan dia tidak populer karena tidak membayar buzzer. Ahok begitu banyak didukung masyarakat bukan karena Ahok membayar buzzer melakukan dukungan di dunia maya. Tetapi karena rakyat Indonesia sudah tahu dan tergerak hatinya. Malah rakyat Indonesia patungan untuk membayar kampanye Ahok dan berbeda dengan Sandiaga Uno yang merogoh kocek banyak. Faktanya netizen sudah tahu kualitas Ahok, maka mereka begitu gencarnya memberikan dukungan di dunia maya. Meski di saat bersamaan haters terus mengusik dia.

Jadi begitulah jawaban emak yang melihat dan terlibat dalam realita yang ada. Percayalah, manusia punya hati nurani. Tidak peduli darimana latar belakangmu, selama kamu mengerjakan hal yang benar dan memberikan kebaikan buat orang banyak, orang akan mendukungmu. Hati nurani adalah anugerah buat semua manusia.

Permainan Poker Online Terpecaya !!
Menyediakan Permainan Poker, Big Or Small, Dan Red and Black

Gratiss Chip 10 Ribu Di Undi Setiap Harinya !!
Segera Daftarkan Di www.ubcpker.bet/13
Sedang Memiliki BANYAK EVENT Lohh ..
Untuk Daftar Awal Isikan Kode REFERRAL Dengan NO. 1140614 Untuk Data Di Awal

Minimal Deposit 10 Ribu Rupiah :
* MINIMAL DP 10 Ribu
* MINIMAL WD 50 Ribu
* 100% NO ROBOT
* REAL PLAYER VS PLAYER

KERJA SAMA DENGAN BANK : BCA,MANDIRI,BNI,BRI,DANAMON DAN CIMB NIAGA
Tempat Bermain Poker Hanya Di Sini Yang Aman Dan Terpecaya...

Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi :

Pin BBM Kami : 2AE6AE3C
Ayo Segera Daftarkan Diri Anda Di www.ubcpker.bet/13

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »