Janji Anies Untuk Semua Ormas, Mungkin Ini Yang Bikin Ahok Dinilai Pelit Dan Tidak Boleh Menang Di Putaran Kedua


Berbagi Cerita - Semua ini berawal dari Ahok yang mengkritik pemberian anggaran dana untuk hibah untuk Bamus Betawi. Ahok mengkritik pemberian hibah tersebut atas persetujuan Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono pada tahun lalu ketika Ahok cuti kampanye putara pertama.

“Intinya kita tidak mau lagi menghibah banyak uang untuk ormas-ormas,” kata Ahok pada November tahun lalu. Ini dikarenakan dalam perubahan APBD DKI tahun 2016, Bamus Betawi memperoleh dana sebesar 2,5 miliar dan rencananya akan mendapatkan dana yang meningkat hingga 5 miliar dari APBD DKI 2017. Makanya Ahok berjanji, jika terpilih lagi nanti, Ahok akan menginventarisasi dengan jeli kebijakan hibah karena ke depan anggaran akan diprioritaskan untuk pendidikan, kesehatan dan bantuan usaha kepada warga.

“Jadi buat apa? Misal Anda mau bikin Lebaran Betawi, ya cari sponsor. Itu sistem yang akan kita perbaiki ke depan,” kata Ahok.

Jujur saja, apakah menghibahkan dana APBD untuk ormas adalah sebuah kepentingan dan kebutuhan yang mendesak? Jika ditanya pada warga, mungkin kebanyakan tidak akan mau, karena APBD juga hasil dari pembayaran pajak warga. Menurut saya itu salah sasaran, dan rasanya ada banyak kepentingan dan kebutuhan yang lebih mepet, yang tentunya lebih membutuhkan anggaran dari APBD.

Sekali lagi, dari sini terlihat Ahok sangat pelit mengenai anggaran karena betul-betul memeriksa apakah anggaran tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak. Mungkin ini pula yang membuat banyak koruptor kalap dan benci dengan Ahok. Ahok terkenal sangat pelit dan matanya sangat tajam memperhatikan di bagian mana yang terjadi penyelewengan. Pokoknya Ahok adalah musuh bersama yang harus dibenci dan bila perlu disingkirkan karena sangat menghalangi dan bikin semak.

Dan di sisi lain, baru-baru ini Anies menyatakan akan memastikan semua ormas di Jakarta mendapatkan dukungan dari Pemda. Dana tersebut berasal dari APBD. Namun Anies belum memiliki taksiran berapa anggaran yang dibutuhkan untuk penyaluran bantuan tersebut.

Uang lagi, uang lagi. Miris. Mungkin bagi Anies bantuan dana ke ormas sangat penting, sangat penting sekali. Buat apa? Dana dari APBD dipakai untuk menyalurkan dana ke ormas. Saya jadi berpikir-pikir apakah FPI juga dapat? Dan lucunya Anies belum memiliki taksiran berapa anggaran yang dibutuhkan. Berarti program ini masih kabur dan tidak jelas. Saya jadi berpikir dan bertanya dengan keras, apakah memang seperti ini kemampuan Anies? Ngomong dulu baru dipikir kemudian. Program-programnya selama ini terdengar sangat tidak meyakinkan dan cenderung mengambil jalan yang mudah namun tidak mendidik, yang mirisnya disukai banyak warga dan masyarakat.

“Komitmen kita adalah kita ingin memastikan semua ormas di Jakarta dapat dukungan dari Pemda dan dananya ada. Begitu ada keberpihakan, dananya dapat disalurkan kepada mereka,” kata Anies. Coba pembaca kata yang saya garisbawahi. Ada yang mengerti? Keberpihakan seperti apa yang dimaksud Anies? Ah, bingung deh. Ini namanya tidak mendidik dan rawan disalahgunakan.

Mengapa saya sebut begitu? Kalau Anies benar-benar melaksanakan ini, ditakutkan orang-orang bakal ramai-ramai membentuk ormas baru, dengan tujuan mendapatkan dana. Ormas-ormas dadakan dan musiman akan berjamur. Dengan ormas sebanyak itu, mau disediakan berapa banyak dana dari APBD untuk men-support mereka? Ini mirip seperti program 1 miliar per RW yang dicanangkan Agus-Sylvi dulu. Tantangannya juga sama, bagaimana cara pengawasan dana tersebut?

Jika berkaca pada Bamus Betawi yang mendapat dana 2,5 miliar, kalikan saja berapa banyak ormas yang ada di Jakarta. 10 ormas saja berarti akan disediakan 25 miliar (dengan asumsi 2,5 miliar per ormas). Bagaimana kalau ormas ada lebih banyak dari itu. Belum lagi orang-orang yang nantinya cari kesempitan dalam kesempatan (sengaja saya balik, bukan typo) dengan mendirikan ormas. Kalau begitu, lebih baik dirikan ormas saja. Mungkin ada setuju dengan pemberian dana ini, tapi menurut saya ini tidak mendesak dan lebih baik digunakan untuk menjalankan program untuk rakyat kecil yang lebih membutuhkan.

Ahok pelit pada koruptor. Ahok pelit anggaran dengan menekan pengeluaran seefisien mungkin. Ahok hemat anggaran dengan memalak perusahaan lewat dana CSR. Ahok pelit pada ormas karena tidak mau hibahkan dana. Pantas saja banyak yang tidak senang dengan Ahok dan sangat berharap Ahok kalah di putaran kedua nanti.


Permainan Poker Online Terpecaya !!
Menyediakan Permainan Poker, Big Or Small, Dan Red and Black

Gratiss Chip 10 Ribu Di Undi Setiap Harinya !!
Segera Daftarkan Di www.ubcpker.bet/13
Sedang Memiliki BANYAK EVENT Lohh ..
Untuk Daftar Awal Isikan Kode REFERRAL Dengan NO. 1140614 Untuk Data Di Awal

Minimal Deposit 10 Ribu Rupiah :
* MINIMAL DP 10 Ribu
* MINIMAL WD 50 Ribu
* 100% NO ROBOT
* REAL PLAYER VS PLAYER

KERJA SAMA DENGAN BANK : BCA,MANDIRI,BNI,BRI,DANAMON DAN CIMB NIAGA
Tempat Bermain Poker Hanya Di Sini Yang Aman Dan Terpecaya...

Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi :

Pin BBM Kami : 2AE6AE3C
Ayo Segera Daftarkan Diri Anda Di www.ubcpker.bet/13

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »